Jumat, 28 Desember 2007

sedimen berkonsentrasi tinggi

A. Pengertian Umum
Didalam dunia teknik sipil kita mengenal tedapat dua macam aliran sedimen. Yang pertama adalah aliran sedimen biasa dimana didalam alirannya masih dapat terlihat antara sedimen dengan air yang membawa sedimennya. Contoh dari aliran ini adalah aliran sungai.
Yang kedua adalah aliran sedimen berkonsentrasi tinggi, yaitu aliran yang bergerak seperti fluida. Aliran ini mengandung konsentrasi sedimen yang sangat tinggi dan bersifat destruktif. Aliran sediment berkonsentrasi tinggi dapat disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, runtuhan salju, gunung berapi, dan aktivitas manusia. Contoh dari aliran ini adalah mudflood, mud flow, dan debris flow.

A.1 Mudfloods
Mud floods adalah tipe aliran sedimen berkonsentrasi tinggi dimana partikel-partikel pengisinya bersifat non kohesif (pasir). Kandungan pasirnya (Cv) berkisar sampai 40 %. Mud floods bersifat turbulen. Mud floods merupakan aliran yang sangat kental. Kecepatan alirannya sangat tinggi dan seringkali bersifat super kritis (Fr > 1).
Cara penanggulangan mud flood dapat dilakukan dengan channel lining with concrete atau riprap grouting. Juga dapat digunakan debris fences (pagar untuk aliran debris), deflectors, dan sabo dams.


A.2 Mud flow
Mudflows merupakan airan sedimen berkonsentrasi tinggi dimana sedimen yang mengisinya adalah silts dan clay (< 0.0625 mm). Mudflows mempunyai ciri seperti aliran fluida yang kental. Berdasarkan penelitian laboratorium volume sedimen yang terkandung dalam mudflows adalah sebesar 45 % < Cv < 55 % (O’Brien, 1986). Mudflows memiliki kekentalan yang sangat tinggi dan dapat melaju pada jarak yang cukup jauh pada kemiringan yang tidak curam dengan kecepatan yang rendah dan meninggalkan endapan-endapan pada daerah yang dilaluinya. Fr mudflow rendah. Cara penanganan mudflow dapat dilakukan dengan deflection walls.


A.3 Debris Flow
Debris flow, sering disebut dengan mudslides (longsoran lumpur), mudflows (aliran lumpur), lahar, atau longsoran, merupakan tipe tanah longsor berkecepatan tinggi. Debris flow biasanya terjadi selama periode hujan lebat atau longsoran salju. Debris flow biasanya terjadi pada perbukitan yang curam yang kecepatannya sekitar 10 mil per jam dan dapat mencapai 35 mil per jam. Kekentalan debris flow lebih rendah dari pada mud flood.
Debris flow mempunyai daya hancur yang tinggi. Aliran debris dapat mengangkut batuan besar, pepohonan, bahkan mobil dan apabila aliran ini masuk ke dalam saluran maka daya hancurnya dapat meningkat. Volume dari aliran debris dapat berkembang karena penambahan air, pasir, lumpur, batuan, pepohonan, dsb. Ketika aliran debris mencapai permukaan yang datar maka aliran akan menyebar di area tersebut.
Daya rusak aliran debris yang paling besar terjadi apabila pada aliran tersebut adalah letusan dari gunung berapi. Contohnya adalah letusan gunung St. Helen yang terjadi pada tahun 1980 di Amerika Serikat.
Umumnya ada 3 penyebab aliran debris yaitu: progressive erosion, block landslide dan debris dam collapse. Masing-masing tipe selanjutnya mengalir dalam bentuk aliran debris.
Progressive erosion dan block landslides, khususnya soil slips yang terjadi di channel daerah pegunungan dan lereng yang curam dapat dipicu oleh curah hujan dengan berbagai variasi, dengan frekuensi yang berbeda dari aspek waktu dan tempatnya
Debris flow adalah longsor berkecepatan tinggi yang terjadi di seluruh dunia. Aliran ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungannya karena aliran ini bergerak dengan cepat, menghancurkan obyek yang menghalangi jalannya, dan sering kali terjadi tanpa tanda-tanda peringatan terlebih dahulu.
Debris Flow biasa ditanggulangi dengan cara pembuatan Sabo Dams.
C. Area-area Yang Berbahaya

Terdapat beberapa area yang rawan terkena imbas dari aliran sedimen berkonsentrasi tinggi. Area-area tersebut adalah:

A. Daerah bawah bukit, saluran sungai, dan area-area yang dekat dengan outlet dari bukit atau sungai merupakan area yang berbahaya.
B. Daerah kaki bukit
C. Daerah persimpangan jalan dan daerah galian.
D. Daerah saluran untuk runoff












DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Debris-Flow Hazards in the United States. 1997. USGS (United States Geological Survey).

Anonim, Landslide and Debris Flow (Mudslide). 1996. National Disaster Education Coalition (American Red Cross, FEMA, IAEM, IBHS, NFPA, NWS, USDA / CREES, and USGS).

Anonim, Landslide (Mudslide) Safety. 2003. Department of Health and Human Sevices, Centers for Desease Control and Prevention.

Julien, P. Y. and Leon, C. A. Mud Floods, Mudflows and Debris Flows Classification, Rheology and Structural Design. 2000.

O’Brien, J.S. and Piere, P. Y. Physical Properties and Mechanics of Hyperconcentrated Sediment Flows. 1984. Proceedings of a Speciality Conference in Utah State University.

Sohn, Y. K, Rhee, C. W. and Kim, C. B. 1999. Debris Flow and Hyperconcentrated Flood-Flow Deposits in an Alluvial Fan, Northwestern Part of The Cretaceous Yongdong Basin, Central Korea. The Journal of Geology, Vol. 107, pages 111-132, The University of Chicago.